MURID
.co
christian
online
Murid

Perspektif Pelayanan

Dari Murid

Langsung ke: navigasi, cari

Daftar isi

Pekerja Pelayanan: Seluruh Umat

“The whole Church taking the whole Gospel to the whole world”
(“Seluruh Umat membawa Seluruh Injil kepada Seluruh Dunia”)

THE LAUSANNE COMMITTEE FOR WORLD EVANGELIZATION

Pengajaran

Pandangan Populer Tentang Pekerja Pelayanan

Gambaran apa yang biasanya terlintas di pikiran Saudara tentang seorang “hamba Tuhan”?

Apakah peran dan tugas “hamba Tuhan”?

Apakah peran dan tugas ”kaum awam”?

Apakah peran dan tugas seminari?

Bagaimanakah gambaran Saudara tentang ”kaum awam” yang baik?

Pandangan Alkitab Tentang Pekerja Pelayanan

  • Semua orang percaya________________________untuk melayani

    Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib (1 PETRUS 2:9 )

    Konsili Vatikan II … mulai mengarahkan gereja kembali pada pengertian kristiani yang benar dengan mengembalikan pada tempat yang sebenarnya dari keimaman semua orang percaya dan ibadah rohani yang harus dilaksanakan masing-masing orang percaya dalam kehidupan sehari-hari. (LOUIS EVELY, Belgium Roman Catholic Priest)



    Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (EFESUS 2:10 )

    Menjadi orang kristiani merupakan pilihan, tetapi sekali Anda memutuskan untuk meminta Yesus menguasai hidup Anda,maka keterlibatan dalam pelayanan dan misi dunia bukan lagi merupakan pilihan. (PETER WAGNER, On the Crest of the Wave)



  • Semua orang percaya________________________untuk melayani

    Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah. Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. (1 PETRUS 4:10-11 )

    Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita- pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus (EFESUS 4:11-12 )

    Semua orang percaya adalah imam. Implikasinya ialah bahwa semua orang percaya harus melakukan pelayanan, tidak hanya para rasul atau para pemimpin utama. Perjanjian Baru menyatakan bahwa sebagian orang kristiani dipanggil untuk melayani jemaat Kristus di dunia, namun semua dipanggil untuk melayani Kristus di dunia.
    (LARRY O. RICHARDS, A Theology of Christian Education)



  • Semua orang percaya________________________untuk melayani

    Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, ... Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia; ... Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka (YOHANES 17:15-20 )

    Panggilan merupakan undangan pribadi Tuhan bagi seseorang untuk bekerja sesuai agenda-Nya, menggunakan talenta yang telah diberikan-Nya, dengan cara-cara yang memiliki kepentingan kekal. Pertanyaannya bukan, “Apakah saya dipanggil?” melainkan, “Apakah panggilan saya dan bagaimana saya dapat memenuhinya?” (LIFE@WORK, Cornerstone of Calling)



    “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”
    (AMANAT AGUNG TUHAN YESUS KRISTUS, Matius 28:18-20 )

    Jika reformasi yang pertama telah mengembalikan Firman Allah kepada umat Allah, kita sekarang memerlukan reformasi kedua untuk mengembalikan pekerjaan Allah kepada umat Allah.
    (ELTON TRUEBLOOD, Your Other Vocation)

Bagaimana Menjadi Pekerja Pelayanan

Mengembangkan Gaya Hidup 3D:

  • D__________________: Mendoakan kebutuhan pekerja di ladang Tuhan

    Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya: “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.” (MATIUS 9:37-38 )

    Dua hal terjadi jika kita menerima tantangan Tuhan Yesus untuk berdoa bagi pekerja. Pertama, Allah mengangkat orang-orang menjadi pekerja bagi tuaian-Nya; Kedua, Allah menggerakkan hati kita menjadi pekerja tuaian-Nya. (LEROY EIMS)



  • D__________________: Memberi dukungan bagi pekerja di ladang Tuhan

    Maka hendaklah sekarang ini kelebihan kamu mencukupkan kekurangan mereka, agar kelebihan mereka kemudian mencukupkan kekurangan kamu, supaya ada keseimbangan.
    (2 KORINTUS 8:14 )

    Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. (MATIUS 6:21 )



  • D__________________: Menyerahkan diri sebagai pekerja di ladang Tuhan

    Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (YOHANES 12:24 )
    Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku. (YOHANES 15:8 )

    Kita membuat komitmen lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sedikit banyak hal ini seperti menandatangani selembar blanko cek, lalu mempersilakan Allah menuliskan jumlahnya. Dapat saja itu menjadi suatu petualangan yang menggentarkan. Akan tetapi Allah tidak akan pernah menuntut lebih banyak dari yang dapat kita berikan. (JERRY WHITE, The Power of Commitment)


    Bukanlah bodoh seseorang yang melepaskan sesuatu yang tak dapat dipertahankan untuk memperoleh sesuatu yang tak dapat direbut daripadanya. (JIM ELLIOT)



Perenungan

Di antara pokok-pokok pengajaran tentang ”Pekerja Pelayanan: Seluruh Umat”, pelajaran manakah yang bagi Saudara merupakan pemahaman yang baru, penguatan dari pemahaman sebelumnya, dan perbaikan atas pemahaman yang keliru?

Seseorang dapat menjadi pekerja pelayanan melalui Gaya Hidup 3D:

  • DOA: Sejauh manakah Saudara berdoa bagi ladang pelayanan dan kebutuhan akan pekerja? Apa yang dapat mulai Saudara lakukan?
  • DANA: Sejauh manakah Saudara memberi persembahan bagi kebutuhan di ladang pelayanan dan bagi kebutuhan pekerjanya? Apa yang dapat mulai Saudara lakukan?
  • DAYA: Sejauh manakah Saudara mengambil bagian dalam pekerjaan pelayanan (pada saat ini) dan mengenali panggilan pelayanan (pada masa depan) Saudara? Apa yang dapat mulai Saudara lakukan?

Bagikanlah penerapan Saudara pada pertemuan yang akan datang.

Penerapan

Pelajarilah bacaan The Purpose Driven Life
hari ke-29 “Menerima Tugas Anda” dan
hari ke-36 “Diciptakan untuk Sebuah Misi”

Berilah tanda pada bagian-bagian yang:

  • membuka wawasan atau memberi kesan mendalam
: !
  • mendorong respons doa atau penerapan
: =>
  • kurang dipahami atau menimbulkan pertanyaan
: ?

Bagikanlah penemuan Saudara pada pertemuan yang akan datang.

Ayat hafalan:

Pekerjpelay.jpg


Lingkup Pelayanan: Seluruh Dunia

“The whole Church taking the whole Gospel to the whole world”
(“Seluruh Umat membawa Seluruh Injil kepada Seluruh Dunia”)

THE LAUSANNE COMMITTEE FOR WORLD EVANGELIZATION

Pengajaran

Pandangan Alkitab Tentang Lingkup Pelayanan

Pandangan populer: Alkitab merupakan kumpulan dari 66 buku yang masing- masing berdiri sendiri dengan pesan dan tema yang berbeda-beda. Misi merupakan sebagian kecil saja dari sekian banyak ayat Alkitab, sehingga kita tidak perlu berlebihan menanggapinya.

Pandangan Alkitab: Alkitab merupakan 1 buku dengan satu pendahuluan, satu cerita, dan satu kesimpulan. Misi merupakan tema besar dari pendahuluan, cerita, dan kesimpulan Alkitab, sehingga kita perlu sangat sungguh-sungguh menanggapinya.

Ceritaalkitab.jpg
  • _______________cerita Alkitab

    1. Allah menciptakan manusia

    2. Manusia jatuh ke dalam dosa

    3. Manusia mulai bertambah banyak dan terus berbuat dosa

    4. Setiap maksud dalam hati manusia adalah jahat

    5. Air bah

    6. Menara Babel

    7. Manusia diserakkan TUHAN ke seluruh bumi



  • Isi cerita Alkitab: _______________
    Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
    (KEJADIAN 12:2-3 )


  • Isi cerita Alkitab: _______________
    “Harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka:“Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.”
    (LUKAS 24:44-47 )


  • Isi cerita Alkitab: _______________

    Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." (MATIUS 28:18-20 )

    Jadi kamu lihat, bahwa mereka yang hidup dari iman, mereka itulah anak-anak Abraham. Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan Injil kepada Abraham: "Olehmu segala bangsa akan diberkati.“ Jadi mereka yang hidup dari iman, merekalah yang diberkati bersama-sama dengan Abraham yang beriman itu ... Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu. (GALATIA 3:7-9,14 )

  • _______________ cerita Alkitab

    Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. (MATIUS 24:14 )

    Kemudian dari pada itu aku melihat: sesungguh-nya, suatu kumpulan besar orang banyak yang tidak dapat terhitung banyaknya, dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa, berdiri di hadapan takhta dan di hadapan Anak Domba, memakai jubah putih dan memegang daun-daun palem di tangan mereka. (WAHYU 7:9 )



    Bagaimana sebuah gereja dapat disebut sebagai gereja yang Alkitabiah dan bagaimana seorang dapat mengatakan bahwa dirinya sebagai pengikut Kristus (kristiani), apabila mereka tidak menempatkan kerinduan hati Allah bagi dunia yang terhilang ini sebagai pusat agenda pelayanannya?

Pandangan Strategis Tentang Lingkup Pelayanan

Peta.jpg
  • Dunia ABC Dalam hubungan dengan Injil, manusia di dunia dibagi dalam 3 kelompok:

    1. Dunia______: Orang yang (mengaku) percaya kepada Kristus
      => perlu penginjilan ______________________

    2. Dunia______: Orang yang (dapat) mendengar Injil tetapi masih menolak
      =>perlu penginjilan ______________________

    3. Dunia______: Orang yang belum pernah (belum dapat) mendengar Injil
      =>perlu penginjilan ______________________

    Definisi istilah:

    Penginjilan berarti membawa khabar baik kepada orang-orang yang memiliki budaya yang______________________dengan kita.
    Misi berarti membawa khabar baik kepada orang-orang yang memiliki budaya yang______________________dengan kita (lintas budaya).

  • Suku Terabaikan

    Suku bangsa (people group) adalah sekelompok orang yang merasa memiliki persamaan yang umum, karena kesamaan bahasa, agama, kebudayaan, tempat tinggal, pekerjaan, kelas/kasta, situasi, atau gabungan dari hal-hal tersebut

    Suku terabaikan (unreached people group) adalah suku bangsa yang sangat sedikit atau tidak memiliki jalan masuk bagi Injil dan tidak ada gereja/jemaat dari suku tersebut yang mampu membawa Injil kepada orang-orang yang ada di dalam sukunya tanpa bantuan dari luar.

    Suku Terabaikan di dunia kebanyakan berada di dalam Jendela 10/40 yaitu suatu wilayah yang terbentang dari 10° LU (batas utara) sampai 40° LU (batas selatan), dari Afrika Barat (batas barat) sampai Asia Tenggara (batas timur).
    Suku terabaikan di Indonesia adalah suku yang populasinya lebih dari 10.000 jiwa dengan jumlah orang percaya kurang dari 1%. Di Indonesia terdapat 127 suku terabaikan, yang terdapat dalam 23 rumpun suku

    Definisi istilah:
    Misi Biasa (regular mission) berarti melayani secara lintas budaya di tengah suku bangsa yang sudah. ____________________
    Misi Perintisan (frontier mission) berarti melayani secara lintas budaya di tengah suku bangsa yang masih ____________________ .

  • Ketimpangan Besar

    Tanggapan populer: Bukankah orang-orang dalam suku terabaikan itu pada dasarnya memang bersifat keras dan menolak Injil, sehingga sulit sekali dan hampir tidak mungkin untuk dijangkau?
    Mengapa kita harus peduli kepada mereka? Tidakkah kita harus peduli di tempat terdekat kita terlebih dahulu

    Tanggapan Alkitab: Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem DAN di seluruh Yudea DAN Samaria DAN sampai ke ujung bumi. (Kis 1:8 )

    Jika kita menghitung doa, daya, dan dana yang telah disalurkan ke dalam misi perintisan untuk menjangkau suku-suku terabaikan, maka kita akan melihat bahwa sebenarnya terlalu sedikit yang telah dikerjakan. Melihat kenyataan ini, janganlah kita cepat-cepat mengatakan bahwa suku-suku tersebut kurang memberikan respon terhadap Injil. Boleh jadi orang-orang ini memang sulit untuk menerima Injil, tetapi bagaimana kalau umat Tuhan sendiri belum sungguh-sungguh berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang besar ini?

Bagaimana Menjadi Orang Kristen Dunia

Orang Kristen __________________ (Worldly Christian): Orang kristiani yang memandang dunia sebagai sarana bagi keuntungan dan kepentingan pribadinya.
Orang Kristen __________________ (World Christian): Orang kristiani yang memandang misi Tuhan bagi dunia sebagai sasaran dari pilihan dan prioritas hidupnya.

Bagi orang Kristen Dunia, hidup ini dimulai dengan Allah, bukan dengan dunia di sekelilingnya, dan bukan pula dengan kebutuhan akan misi dunia.
Pertama-tama ia tertarik pada Allah dan karena itu ia menjadi tertarik kepada umat manusia. Orang Kristen Dunia memberi dukungan kepada misi-misi dunia karena ia mengerti bahwa itu adalah maksud Allah. Karena ‘begitu besar kasih Allah akan dunia ini’, maka orang-orang Kristen Dunia yang tertarik kepada Allah menyerahkan diri untuk melaksanakan rencana-Nya untuk menyelamatkan dunia. (WORLDTEAM)


Bagaimana Saudara
dapat menjadi
orang Kristen Dunia?
(David Bryant)
Segi3.jpg
  • _______________ Visi (Motivasi) Bagaimana menangkap visi bagi misi dunia? (Paul Borthwick)

    1. Alkitab

    2. Peristiwa masa kini

    3. Doa

    4. Membaca

    5. Hubungan/kunjungan langsung

    6. Persekutuan

    7. Pemberian

    8. Pertemuan dengan utusan Injil

    9. Pilihan gaya hidup

    10. Masukan lain: memandang, menggemari, mempelajari dunia


  • _______________ Visi (Integrasi) Bagaimana memelihara visi bagi misi dunia?

    • DOA

    • DANA

    • DAYA

    • DATA

    Memang tidak mungkin untuk mengerjakan semua hal itu pada awalnya, tetapi bagaimana pun Anda harus mulai melakukan sesuatu. Hal yang paling penting, yang semestinya semua dimulai dari situ, adalah menjadikan doa bagi dunia sebagai bagian dari kehidupan Anda. Jika Anda selama ini belum pernah melangkah ke luar, mulailah dahulu dengan melangkah keluar melalui doa.
    (DAVID BRYANT, How to Mobilize Yourself as a World Christian)


  • _______________ Visi (Spesialisasi)

    “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?” (ROMA 10: 14-15 )

    Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu. (MAZMUR 2:8 )

    Bagaimana menaati visi bagi misi dunia?

    • Orang yang Pergi (Goer): pelayan lintas budaya yang pergi sebagai penginjil, profesional (‘pembuat tenda’), pekerja sosial

    • Pengutus (Sender): pendukung doa, dana, daya (melalui bidang keahlian khusus)

    • Penggerak (Mobilizer): pengajar/pelatih, advokat, koordinator strategi


Perenungan

Di antara pokok-pokok pengajaran tentang ”Lingkup Pelayanan: Seluruh Dunia”, pelajaran manakah yang bagi Saudara merupakan pemahaman yang baru, penguatan dari pemahaman sebelumnya, dan koreksi atas pemahaman yang keliru?

Pelajarilah, diskusikanlah, dan buatlah komitmen 3D-MD di bawah ini sebagai tanggapan Saudara terhadap panggilan dan perintah Tuhan yang sudah Saudara dapatkan melalui pelajaran ini.

Komitmen Gaya Hidup 3D-MD.png


Penerapan

Pelajarilah bacaan The Purpose Driven Life hari ke-38 “Menjadi Orang Kristen Kelas Dunia” dan ”Membangun Visi Dunia” (Paul Borthwick, Jurnal Navigator).

Berilah tanda pada bagian-bagian yang:

  • membuka wawasan atau memberi kesan mendalam
: !
  • mendorong respons doa atau penerapan
: =>
  • kurang dipahami atau menimbulkan pertanyaan
: ?

Bagikanlah penemuan Saudara pada pertemuan yang akan datang.

Ayat hafalan:

Pekerjpelaymaz.jpg


Membangun Visi Dunia

Paul Borthwick

Keputusan yang terpenting yang harus kita buat dalam hidup kita adalah keputusan untuk memercayai Yesus sebagai Juruselamat. Setelah itu, ada keputusan berikutnya yang harus kita buat, yang akan sangat memengaruhi kehidupan kita dan juga kehidupan banyak orang yang lain. Kita bahkan mungkin tidak menyadari bahwa kita telah membuat keputusan itu, tetapi pilihan kita terhadap hal itu akan sangat memengaruhi pandangan hidup kita, pemilihan teman hidup, pekerjaan, pemakaian waktu, uang, dan lain sebagainya. Keputusan tersebut adalah: Apakah kita akan menjadi “orang Kristen dunia” atau menjadi “orang Kristen yang duniawi”.

Orang Kristen duniawi adalah orang yang menerima dasar-dasar keselamatan, tetapi gaya hidupnya, prioritasnya dan perhatiannya dibangun di atas roh yang berpusat pada diri sendiri. Orang ini memandang Alkitab hanya sebagai sarana untuk mendapat berkat pribadi, doa-doanya terutama berisi tentang kebutuhan- kebutuhan pribadi yang mendesak, dan memperlakukan kehidupan kristiani sebagai cara untuk membuat Allah berpihak padanya.

Sebaliknya, orang Kristen dunia justru mematahkan belenggu pementingan diri sendiri. Mereka adalah orang yang memilih untuk hidup dengan menyangkali diri, sehingga mampu menaggapi kebutuhan dunia yang melebihi kebutuhan pribadinya sendiri.

David Bryant, seorang ahli di bidang misi, menulis demikian:

Orang Kristen dunia adalah murid yang hari demi hari menempatkan kepentingan Kristus sebagai prioritas utama yang mewarnai seluruh hidupnya. Sebagaimana seharusnya seorang murid, mereka dengan giat menyelidiki apa yang terkandung dalam Amanat Agung Sang Pemimpin. Kemudian mereka bertindak berdasar apa yang mereka pelajari itu. Orang Kristen yang dunia adalah orang-orang Kristen yang tujuan hidupnya diwarnai oleh visi dunia.

Bagaimana kita dapat menjadi orang Kristen dunia? Bagaimana kita dapat mematahkan roh pementingan diri sendiri yang menyerang kita melalui media massa, pendapat-pendapat umum, bahkan melalui doktrin-doktrin yang tidak tepat yang diajarkan di dalam gereja?

Jawaban yang paling mendasar adalah dengan mulai melihat dunia sebagaimana Allah melihatnya. Ruth Tucker menuliskan dalam buku From Jerusalem to Irian Jaya demikian:

Asal mula misi bersumber dari dalam hati Allah. Satu-satunya pemikiran tentang Allah yang sesuai dengan pernyataan-Nya tentang Pribadi-Nya sendiri, haruslah beralaskan pada kenyataan bahwa Ia begitu mengasihi dunia sehingga memberikan Anak-Nya yang Tunggal, supaya dengan percaya kepada-Nya dunia diselamatkan melalui Anak- Nya itu.

Inilah kebenaran yang mengubah kehidupan Frances Xavier, William Carey, Hudson Taylor, Bob Pierce dan Dawson Trotman. Mereka mulai melihat dunia dengan kacamata kasih dan pengasihan Kristus, dan (menurut kata-kata Bob Pierce) hati mereka dihancurkan oleh perkara-perkara yang menghancurkan hati Allah.

Sebagian besar dari kita menyadari bahwa kita jauh sekali dari gambaran tersebut. Namun demikian, tidak ada alasan untuk tidak mulai mengembangkan pandangan terhadap dunia yang sesuai dengan rencana Allah; segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa beribadah kepada-Nya (Why 7:9 ). Kita harus mulai dari tempat di mana kita berada. Dalam proses membangun visi dunia ini kita mungkin akan merasa letih kalau memandang betapa jauh kita harus berjalan. Sebaliknya, kita akan dikuatkan jika kita mulai melihat sekitar kita dan melihat apa yang sudah kita capai.

Bagaimana kita dapat membangun visi dunia? Hal-hal apa yang kita perlukan untuk mengembangkan hati seperti hati Allah terhadap dunia ini?

Perhatikanlah sepuluh batu bangunan berikut sebagai tempat untuk mulai membangun visi dunia.

ALKITAB

Dari kitab Kejadian sampai dengan kitab Wahyu, dari penciptaan sampai akhir sejarah manusia, rencana Allah adalah untuk bersekutu dengan manusia ciptaan-Nya. Karya penebusan Allah dibuktikan melalui respon Allah setelah kejatuhan manusia (Kej 3:9 ) hingga perjanjian-Nya dengan Nuh dan Abraham, dari janji-janji-Nya kepada orang-orang percaya sampai kayu salib. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak- Nya yang Tunggal” (Yoh 3:16 ) – kasih-Nya meliputi seluruh dunia; kasih-Nya itu aktif, kasih-Nya menyelamatkan.

Pandangan kita terhadap dunia dan terhadap diri kita sendiri akan berubah jika kita mengizinkan Firman Tuhan, oleh kuasa Roh Kudus, bekerja dalam hidup kita. Kita melihat Sang Pencipta yang kekal dan Mahakuasa menjadikan manusia ciptaan-Nya sebagai sasaran kasih-Nya. Kita melihat diri kita sebagai saluran kasih Allah itu bagi orang lain. Amanat Agung Yesus (Mat 28:19-20 ; Kis 1:8 ) menjadi landasan dari mana kita tinggal landas dengan berbekal pengenalan akan Allah dan rencana-Nya bagi dunia ini.

Alkitab adalah batu bangunan yang pertama dari visi dunia, karena Alkitab adalah firman untuk mengubah hidup kita. Dari membaca Alkitab, William Carey (sering disebut sebagai bapak misi modern), menjadi yakin bahwa “misi kepada bangsa asing merupakan tanggung jawab utama dari gereja.” Dawson Trotman, pendiri Para Navigator, mengembangkan visi dunianya dengan membaca Alkitab, dan kemudian dia membagikan visinya kepada orang lain. “Metode Dawson dalam menanamkan visi dunia adalah dengan meletakkan dasar-dasar yang bersumber dari Alkitab, karena dia sadar bahwa tantangan dengan otoritas selain Alkitab segera akan menguap dan menjadi emosi yang terlupakan.”

PERISTIWA-PERISTIWA MASA KINI

Saya terkejut ketika suatu hari menemukan surat kabar diletakkan di ruang doa seminari kami, berdampingan dengan Alkitab. Surat kabar tersebut diletakkan oleh J. Christy Wilson, seorang prajurit doa yang unggul di seminari kami. Dia melakukannya karena dia menginginkan agar kami mendoakan kebutuhan- kebutuhan nyata yang ada di sekitar kami. Katanya, ”Alkitab menyatakan pada kita apa yang Allah ingin lakukan di dunia ini, dan surat kabar menunjukkan kepada kita di mana Dia perlu melakukan hal tersebut dan di mana kita perlu terlibat dengan sungguh-sungguh dalam doa.”

Sepanjang abad, Allah dengan berdaulat memakai peristiwa-peristiwa masa kini untuk mengarahkan gereja-Nya. Allah bekerja melalui penganiayaan terhadap orang-orang Kristen yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 8 untuk mengarahkan gereja dalam misi – orang-orang percaya dipaksa menyebar dan penggenapan Kisah Para Rasul 1:8 dimulai, yaitu menjadi saksi-Nya sampai ke ujung bumi.

Kita tidak boleh menjadi tak berperasaan, atau sebaliknya dipenuhi rasa benci, ketika kita mendengar berita, membaca surat kabar atau majalah berita. Kita seharusnya bertindak sebagai orang percaya dengan menyadari bahwa cerita- cerita tersebut berhadapan dengan krisis-krisis yang nyata, kebutuhan yang nyata dan orang-orang yang nyata. Kita harus menjadi orang-orang yang berdoa untuk Marcos-Marcos dan Khadaffi-Khadaffi dunia ini.

DOA

Mengembangkan pandangan terhadap dunia melalui Firman Tuhan dan informasi tentang kebutuhan-kebutuhan dunia, seharusnya memimpin kita untuk berlutut dalam doa. Ketika Yesus melihat orang banyak dengan kebutuhan mereka, Dia tidak menyuruh murid-murid-Nya untuk pergi dan memenuhi kebutuhan itu. Dia menyuruh mereka untuk meminta kepada Tuhan yang empunya tuaian agar mengirim pekerja-pekerja (Mat 9:36-38 ).

Ada dua hal yang terjadi ketika kita berdoa. Pertama, kita ingat siapa yang berkuasa (jika tidak, maka kita akan berpikir bahwa kita dapat mengadakan perubahan itu) dan kita diubahkan. Ketika kita berdoa untuk hal-hal yang penting bagi Allah, maka kita akan menjadi semakin peka terhadap suara-Nya.

Kedua, doa mengubah hidup orang lain. Ketika masih kuliah, saya banyak terbeban untuk Nepal dan RRC. Sebagaimana perintah Yesus dalam Matius 9:36-38 , saya mulai berdoa kepada Allah supaya Dia mengirim pekerja- pekerja. Setelah kira-kira 10 tahun saya berdoa, hati saya dibesarkan oleh karena tiga teman saya pergi ke negara-negara tersebut sebagai “pembuat tenda” --- yaitu misionaris yang masuk ke suatu negara sebagai tenaga profesional agar bisa melayani dan menjangkau orang-orang di negara tersebut. Allah menjawab doa.

Bagaimana kita dapat mulai berdoa bagi dunia ini? Beberapa organisasi misi menyediakan sumber-sumber yang dapat menolong orang-orang percaya berdoa dengan sistematis bagi kebutuhan di tempat-tempat yang spesifik. Bahan tersebut dapat menjadi alat yang menolong kita berdoa dengan efektif.

MEMBACA

William Carey memperoleh ketertarikan pertamanya bagi misi bukan dari Alkitab, melainkan dari membaca literatur-literatur sekuler. Salah satu penulis biografi mengatakan bahwa ketertarikan Carey dalam bidang misi mulai menyala ketika dia membaca “Captain Cook’s Voyages” (Pelayaran Kapten Cook). Allah memakai catatan si penjelajah ini untuk membuat Carey melihat Alkitab dengan sudut pandang yang baru.

Membaca dapat membangun semangat misi dan visi dunia kita. National Geographics, majalah berita dan publikasi mengenai negara-negara lain dapat memotivasi kita untuk berdoa dan menambah pengetahuan kita. Penerbitan- penerbitan Kristen menyediakan bahan yang memberikan pandangan yang luas tentang dunia misi masa lalu dan sekarang. From Jerusalem to Irian Jaya menulis tentang sejarah misi. Sementara itu publikasi dari Evangelical Missions Information Service memberikan informasi terbaru mengenai perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan dalam misi dunia.

Untuk menolong dalam hal bacaan ini, saya mengutip pernyataan seorang pemimpin misionaris, ”Mengetahui segala sesuatu tentang suatu tempat dan mengetahui sesuatu hal tentang semua tempat.” Tentu saja tidak ada tempat yang saya ketahui segala sesuatunya. Tetapi saya telah memilih tempat-tempat atau bangsa-bangsa untuk saya pelajari – Nepal, RRC, orang-orang Kikuyu dari Kenya, atau orang Hindu dari Suriname. “Sesuatu hal tentang semua tempat” maksudnya adalah mengetahui di mana letak satu negara, di mana orang-orang fokus, Hindu dan Tiongkok berada, dan di mana Gereja sedang bertumbuh di dunia ini.

HUBUNGAN LANGSUNG

Petrus adalah orang yang dewasa rohani, tetapi dia masih dipengaruhi nilai-nilai rasial ketika Allah mengirimnya kepada Kornelius. Ketika akhirnya Petrus memahami keluasan kasih Allah, ia berkata, ”Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang dari bangsa mana pun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya”(Kis 10:34-35 ).

Pengalaman bergaul langsung dengan orang-orang bukan Yahudi inilah yang mengubah kehidupan Petrus dan memperluas misi gereja. Melalui hubungan langsung tersebut, Allah bekerja untuk mematahkan belenggu rasialisme.

Untuk dapat membangun visi kita terhadap dunia, kita perlu mendapat kesempatan melihat langsung karya Allah dalam orang-orang yang berlatar belakang budaya yang berbeda. Pengalaman tersebut mungkin datang dari perjalanan singkat ke ladang misi. Atau mungkin, secara sederhana, berbentuk makan malam di restoran asing yang bertetangga dengan kita.

Tetapi hati-hati! Pengalaman langsung dalam pelayanan lintas budaya akan mengubah kehidupan Anda. Penilaian Anda terhadap gereja akan berkembang luas. Anda akan melihat bahwa Allah tidak hanya berbicara dengan satu bahasa saja dan juga tidak disembah dengan satu cara saja. Waktu kita menyadari besarnya kebutuhan orang lain, maka kita akan melihat bahwa beberapa kebutuhan kita, bahkan apa yang kita anggap sebagai prioritas, sebenarnya tidaklah berarti.

PERSEKUTUAN

Penulis kitab Ibrani mengatakan, ”Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan ‘hari ini’, supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa”(Ibr 3:13 ). Visi kita terhadap dunia hanya dapat berkembang bila kita saling menguatkan untuk memikirkan hal di luar diri kita. Kita perlu teguran yang seperti itu.

Pada tahun 1700-an, orang-orang Moravia melakukan hal itu dan, sebagai hasilnya, dimulailah satu gerakan misi yang sangat kuat. Pada tahun 1886, Dwight L. Moody bertemu dengan 251 pelajar di Mount Hermon Conference. Setelah belajar Firman Tuhan selama satu bulan dan saling mendorong untuk memerhatikan kasih Allah bagi dunia, maka 100 pelajar di antara mereka meyerahkan diri untuk pelayanan misi ke seluruh dunia. Lahirlah “The Student Volunteer Movement” dan dalam 30 tahun berikutnya, ribuan orang muda dikirim ke luar negeri.

Menekankan visi dunia dalam persekutuan kita akan menolong kita untuk bersama-sama menangkap visi tersebut. Mengadopsi utusan Injil, negara, projek, atau pun suku tertentu sebagai target khusus dalam doa dan pemberian dapat mengubah kehidupan persekutuan, karena mata kita mulai difokuskan ke luar, sehingga tidak hanya memerhatikan kepentingan individual atau pun kelompok sendiri.

PEMBERIAN

Salah satu kehormatan yang kita miliki dalam membangun visi dunia adalah dengan terlibat secara finansial. Memberi uang bukanlah pengganti dari keterlibatan pribadi, melainkan cara bagi kita untuk menginvestasikan kekayaan kita dalam pelayanan Injil di seluruh dunia.

Yesus mengatakan bahwa hati dan harta kita berhubungan secara langsung (Mat 6:21 ). Karena itu jika kita ingin mengembangkan hati untuk misi dunia, kita harus menyalurkan harta kita untuk kepentingan tersebut. Memberi untuk pekabaran Injil dapat meningkatkan kehidupan doa kita, karena kita dirangsang untuk lebih banyak berdoa jika kita terlibat secara finansial.

Memberi dalam rangka membangun visi dunia memiliki dua bentuk. Pertama, kita memberikan uang kita. Sewaktu kita melakukannya, maka kita harus menjadi pengurus yang baik. Kita tidak dapat menanggapi setiap kebutuhan yang kita ketahui; juga tidak harus memberi kepada 20 pelayanan di 20 negara, masing-masing seribu rupiah sebulan, sebagai pernyataan keikutsertaan kita. Kita perlu membaca, berdoa, dan melakukan beberapa penelitian sehingga kita atau persekutuan dan gereja kita dapat memutuskan kepada siapa pemberian akan kita tujukan.

Memberi juga harus melibatkan waktu kita semua. Semua batu bangunan yang lain itu membutuhkan waktu, dan tentu saja hal itu merupakan bagian dari pemberian kita. Beberapa orang memberikan satu atau dua minggu dari waktu libur tahunan mereka untuk ambil bagian dalam pelayanan misi. Yang lain dengan sukarela mengerjakan tugas-tugas administrasi di kantor-kantor pelayanan. Ada juga yang mengajukan pensiun lebih cepat supaya dapat memberikan waktu efektif yang lebih banyak untuk pelayanan Injil. Apa pun yang kita pilih, visi kita untuk bermisi akan berkembang sejalan dengan waktu yang kita berikan.

PERTEMUAN DENGAN UTUSAN INJIL

Ketika Paulus dan Barbanas kembali dari perjalanannya yang pertama ”mereka memanggil jemaat berkumpul, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang Allah lakukan dengan perantaraan mereka, dan bahwa Ia telah membuka pintu bagi bangsa-bangsa lain kepada iman” (Kis 14:27 ). Hal ini mendorong visi untuk bermisi pada gereja mula-mula itu dan menjadi dasar bagi banyak orang yang diutus kemudian.

Jika kita ingin memiliki visi dunia, kita harus mempunyai kontak yang teratur dengan mereka yang terlibat dalam pelayanan lintas budaya dan pelayanan lintas negara. Komunikasi dapat dilakukan dengan surat atau kunjungan pribadi ke misionaris yang sedang cuti. Kita memerlukan interaksi seperti itu agar dapat berdoa dengan lebih tepat. Allah juga dapat bekerja melalui utusan-utusan Injil itu untuk menantang kita memikirkan keterlibatan kita lebih lanjut dalam misi.

Salah satu tugas yang saya nikmati adalah menemui para misionaris dari gereja kami yang sedang cuti. Beberapa di antara mereka melayani suku-suku terpencil, dan yang lain melayani di kota-kota. Beberapa mengalami tuaian rohani yang melimpah, sementara yang lain berada di antara orang-orang fokus yang hanya menghasilkan sedikit buah pelayanan. Setelah setiap pertemuan, saya dikuatkan dalam berdoa, karena saya mengerti apa yang harus saya doakan secara khusus. Saya juga ditantang untuk bertanya, ”Bagaimana dengan saya? Apakah Allah memimpin saya untuk pergi ke negara lain?” Pertemuan- pertemuan dengan para misionaris itu menjaga hati saya untuk tetap terbuka.

PILIHAN GAYA HIDUP

Keberhasilan kita untuk mengembangkan visi pribadi terhadap dunia ini sangat tergantung pada pilihan gaya hidup kita dan bagaimana kita menetapkan prioritas kehidupan. Waktu kita membuka mata terhadap keadaan dan kebutuhan di sekitar kita, kita akan merasakan tantangan baru dari 1 Yohanes 3:17 –“Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?”

Hanya sedikit orang yang akan dipanggil untuk menyerahkan seluruh hartanya. Tetapi kita semua dipanggil untuk bertanggung jawab atas apa yang kita miliki. Hal ini menjadi tantangan yang berat, karena melibatkan keputusan yang terus- menerus.

Tidak ada definisi mutlak mengenai gaya hidup orang Kristen ataupun tingkat pendapatannya. Namun demikian kita dapat menyesuaikan gaya hidup kita dengan mengingat kebutuhan-kebutuhan yang ada di dunia ini. Pernyataan “Saya lapar” atau “Saya membutuhkan itu” akan memiliki nilai yang baru, ketika kita memerhatikan kebutuhan orang lain. Uang bukan lagi sekedar bonus ekstra untuk kepentingan pribadi, tetapi menjadi alat untuk menolong orang lain. Prioritas kita mulai berubah saat kita melihat saudara yang membutuhkan dan kita bertindak menanggapinya.

Ketika saya melayani bersama satu regu di Kenya, kami mendengar tentang seorang saudari yang membutuhkan biaya untuk melanjutkan sekolah. Ia membutuhkan sekitar Rp 650.000 untuk membayar sewa kamar, makan dan uang kuliah satu tahun. Kami berdoa bersama-sama dan memutuskan untuk memakai uang saku regu untuk menyokong wanita tersebut. Hal ini merupakan pengalaman yang menarik bagi kami, karena kami dengan sukarela membatasi pengeluaran kami agar saudari tadi dapat ditolong. Sadar atau tidak, kita semua menghadapi keputusan yang sama tentang bagaimana kita akan memiliki harta milik kita.

MASUKAN LAIN

Dalam Ulangan 30:19-20 , Musa memperhadapkan orang Israel dengan suatu pilihan: kehidupan atau kematian, berkat atau kutuk. Ia mendesak mereka supaya memilih hidup dengan taat kepada Allah dan berpegang teguh kepada- Nya. Setiap hari kita perlu membuat keputusan yang demikian, yaitu taat, mengasihi Allah dan bergantung kepada-Nya.

Jika kita ingin tinggal dekat Allah, mengambil bagian dalam kasih-Nya, hati-Nya untuk dunia ini, maka kita harus rela mencari cara agar dunia selalu ada dalam pikiran dan hati kita. Maksud dari batu bangunan kesepuluh ini adalah bagaimana kita membuat putusan-putusan sederhana yang berguna untuk membangun hati yang mengasihi dunia sebagaimana Allah mengasihinya.

Dari Ulangan 6:6,7 dan 11:18-20 , kita diperintahkan untuk menjaga supaya Firman Tuhan tetap di depan kita. Kita juga dapat memilih untuk selalu menempatkan dunia di depan kita. Peta dunia di atas meja kerja, kalender doa dalam Alkitab, makan malam di restoran asing, semua itu dapat menolong memperluas visi kita. Beberapa teman saya mendengarkan siaran radio misi agar mereka lebih peka terhadap perkembangan pemberitaan Injil di dunia.

Waldron Scott, pendiri World Evangelical Fellowship, visi dunianya terbentuk sejak masa kanak-kanak. Untuk mengatasi masalah dengan paru-parunya, ia harus meniup beberapa balon secara teratur, setiap balon itu bergambarkan peta dunia. Saya dan istri juga dikelilingi oleh peta dunia—di cangkir kopi, penindih kertas, rautan pensil, bahkan di bola pantai! Kita membutuhkan semua bentuk pertolongan agar mata kita tetap tertuju pada dunia yang menjadi pusat perhatian-Nya.

LANGKAH AWAL

Semakin lama kita belajar tentang dunia, kita akan dibanjiri oleh informasi kebutuhan dunia dan akibatnya kita bisa menjadi putus asa. Kita menganggap bahwa konstribusi kita yang kecil sama seperti setitik air di lautan luas. Tetapi kita tidak dipanggil untuk mengatasi semua persoalan dunia, melainkan kita dipanggil untuk menaati pimpinan Allah. Langkah ketaatan yang pertama adalah dengan mulai membangun dalam diri kita apa yang menjadi visi Allah bagi dunia ini. Menggunakan batu-batu bangunan yang dijelaskan di atas dan merespon sesuai pimpinan Allah, akan melepaskan kita dari pementingan diri sendiri, meningkatkan beban hati kita terhadap orang-orang yang terhilang, mendorong kehidupan doa kita dan membuat kita lebih menyadari di mana Allah hendak memakai kita dalam rencana-Nya yang agung.

Akankah kita menjadi orang Kristen duniawi—dikuasai oleh kebutuhan pribadi dan memandang hubungan kita dengan Allah semata-mata untuk keuntungan diri sendiri? Atau kita menjadi orang Kristen dunia—membangun visi kita, sehingga kita mulai mengembangkan hati yang seperti hati Allah terhadap dunia ini dan memandangnya sebagaimana Allah memandang? Pilihan itu, sepenuhnya tergantung pada kita.


Bidang Pelayanan : Seluruh Injil

“The whole Church taking the whole Gospel to the whole world”
(“Seluruh Umat membawa Seluruh Injil kepada Seluruh Dunia”)

THE LAUSANNE COMMITTEE FOR WORLD EVANGELIZATION

Pengajaran

Pandangan Alkitab Tentang Seluruh Injil

Tanggung jawab kristiani kita adalah membawa seluruh Injil kepada seluruh dunia, yang meliputi tanggung jawab memberitakan Injil (mandat penginjilan) dan tanggung jawab sosial (mandat budaya).

Pandangan alkitabiah tentang tanggung jawab membawa seluruh Injil (John R.W. Stott, Issues Facing Christianity Today):


  • Doktrin yang lengkap tentang_________________________

    • Allah adalah Tuhan atas seluruh alam semesta, dan—bukan semata- mata—atas hal-hal agamawi.

    • Allah adalah Tuhan atas semua bangsa, dan—bukan semata-mata— atas umat pilihan-Nya.

    • Allah adalah Tuhan atas kebenaran, dan—bukan semata-mata—atas pembenaran.

    Dia yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya; yang tetap setia untuk selama-lamanya, yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. TUHAN menjaga orang-orang asing, anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan- Nya. (MAZMUR 146:6-9 )


  • Doktrin yang lengkap tentang_________________________ Kristus dalam kegenapan-Nya:

    • Tuhan penguasa alam semesta, raja yang mulia berinkarnasi menjadi manusia biasa, hamba yang menderita.

    • Memberitakan datangnya Kerajaan Allah dan menunjukkan datangnya Kerajaan Allah.

    Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah- rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. (MATIUS 9:35-36 )


  • Doktrin yang lengkap tentang _________________________

      • Manusia diciptakan segambar dengan Allah dalam keutuhan, bukan jiwa-roh belaka.
      • Manusia diciptakan segambar dengan Allah dalam keutuhan, bukan tubuh-fisik belaka.
      • Manusia diciptakan segambar dengan Allah dalam keutuhan, bukan hubungan-sosial belaka.
    Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? (1 YOHANES 3:17 )


  • Doktrin yang lengkap tentang _________________________

    • Masuk ke dalam kerajaan Allah (keselamatan) tidak boleh dipisahkan dari hidup dalam kerajaan Allah.

    • Yesus sebagai Juruselamat tidak boleh dipisahkan dari Yesus sebagai Tuhan.

    • Iman tidak boleh dipisahkan dari kasih.

    Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (MATIUS 22:37-40 )


  • Doktrin yang lengkap tentang_________________________ Gereja memiliki identitas ganda:

    • Gereja adalah umat yang dipanggil dari dunia untuk dikhususkan menjadi milik Allah.

    • Gereja adalah umat yang dipanggil ke dalam dunia untuk bersaksi dan melayani.

    Perkataan ‘misa’ konon diambil dari kalimat terakhir upacara Latin, ite missa est, yang artinya ‘sekarang Anda dipersilakan pergi’ atau ‘silakan keluar’ – keluar ke dalam dunia yang dijadikan Allah dan dihuni oleh manusia yang segambar dengan Allah, dunia di mana di dalamnya Kristus telah datang dan kini mengutus kita.
    (JOHN R.W. STOTT, Issues Facing Christianity Today)



Tanggung jawab membawa seluruh Injil kepada seluruh dunia:

Lima permasalahan raksasa yang memengaruhi milyaran manusia masa kini yaitu:
(1) kekosongan rohani, (2) kepemimpinan yang berpusat pada diri sendiri, (3) kemiskinan kronis, (4) wabah penyakit, serta (5) buta huruf dan aksara. (RICK WARREN, P.E.A.C.E. Plan)

Misi Gereja sebagai utusan Kerajaan Allah adalah memulihkan kembali semua hal yang telah dipengaruhi oleh dosa dan kejatuhan manusia, dengan mewujudkan kemenangan penebusan Kristus dan pengaruh Kerajaan Allah dalam semua lapisan masyarakat … Misi adalah tentang melakukan sesuatu dan menjelaskan mengapa kita melakukannya.
(SHARON B. SWARR & DWIGHT NORDSTROM, Transform the World)


Hubungan Penginjilan dan Tanggung Jawab Sosial

Penginjilan dan Tanggung Jawab Sosial (Lausanne Committee for World Evangelization, Occasional Paper No. 21):

  • Kegiatan sosial adalah ________________________ dari penginjilan

    Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. (TITUS 2:11-14 )

    Paulus: “iman yang bekerja oleh kasih” (Gal 5:6 ); Yakobus: “aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku” (Yak 2:18 ); Yohanes: kasih Allah di dalam diri kita mengalir dalam pelayanan kepada saudara yang menderita kekurangan (1Yoh 3:16-18 )


    Kesaksian kristiani meliputi pernyataan injil melalui kehidupan ... Kehidupan kristiani kita adalah pesan yang kita sampaikan. Kita adalah kitab ke-67 dari Alkitab. Orang-orang membaca hidup kita, tindakan kita, dan perkataan kita. Berdasarkan hal-hal itu mereka menyimpulkan mengenai arti dari menjadi seorang kristiani.
    (BRYANT MYERS, International Program Strategy, World Vision International)

  • Kegiatan sosial adalah________________________bagi penginjilan

    85% dari negara-negara termiskin di dunia merupakan negara-negara yang paling sedikit mendengar Injil. Proporsi yang sangat besar dari mereka yang memerlukan Injil juga memerlukan makanan. (THE POOR AND THE LOST, 1989)

    Tidak ada dikotomi alkitabiah antara Firman yang diberitakan dan Firman yang menjadi manusia dalam hidup orang percaya. Orang-orang akan melihat ketika mereka mendengar, dan apa yang mereka lihat harus serupa dengan yang mereka dengar.
    (THEOLOGICAL IMPLICATIONS OF RADICAL DISCIPLESHIP)

  • Kegiatan sosial adalah________________________dalam penginjilan

    Tjsosial.jpg

    Posisi A: Misi adalah mandat budaya, bukan mandat penginjilan
    Posisi B: Misi meliputi mandat budaya dan mandat penginjilan, dengan prioritas pada mandat
                  budaya
    Posisi C: Misi meliputi mandat penginjilan dan mandat budaya, dengan prioritas yang setara
    Posisi D: Misi meliputi mandat penginjilan dan mandat budaya, dengan prioritas pada mandat
                  penginjilan
    Posisi E: Misi adalah mandat penginjilan, bukan mandat budaya

    Posisi manakah yang paling sesuai dengan pandangan Alkitab?

    Pertanyaan untuk dipertimbangkan:

    • Apa yang dilakukan Tuhan untuk menyelesaikan masalah keterhilangan manusia secara rohani, jasmani, dan sosial? Kapan pemenuhan totalnya?

    • Apa yang terjadi jika kita berhasil memenuhi mandat budaya tetapi gagal memenuhi mandat penginjilan?

    • Apa yang terjadi jika kita berhasil memenuhi mandat penginjilan tetapi gagal memenuhi mandat budaya?


    Adakah sesuatu yang sedemikian merusak martabat manusia sebagaimana keterpisahan dari Allah karena ketidaktahuan atau penolakan terhadap Injil? Dan bagaimanakah kita dengan serius dapat bersikukuh bahwa kebebasan politik dan ekonomi adalah sama pentingnya dengan keselamatan yang kekal? (JOHN R.W. STOTT)

    Kesimpulan:
    Kegiatan sosial adalah mitra penginjilan, dengan penginjilan sebagai mitra utama (posisi D).

    Jarang terjadi situasi di mana kita harus memilih antara memuaskan kelaparan jasmani dan kelaparan rohani, atau antara menyembuhkan tubuh dan menyelamatkan jiwa, karena kasih yang murni bagi sesama kita akan menyebabkan kita bertindak untuk melayani sesama kita sebagai manusia seutuhnya.
    Meskipun demikian, jika kita harus memilih, maka kita harus mengatakan bahwa kebutuhan yang terutama dan terakhir dari seluruh umat manusia adalah anugerah Yesus Kristus yang menyelamatkan, dan bahwa karena itulah keselamatan rohani seseorang yang bersifat kekal adalah jauh lebih penting daripada kesejahteraan materinya yang bersifat sementara. (INTERNATIONAL CONSULTATION ON THE RELATIONSHIP BETWEEN EVANGELISM AND SOCIAL RESPONSIBILITY)


Bagaimana Membawa Seluruh Injil ke Seluruh Dunia

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (MATIUS 5:13-16 )

Fungsi Garam: Penyedap, Pengawet

Ketika Tuhan membuat kita menjadi ciptaan baru, Tuhan ingin agar kita membuat lingkungan kita menjadi dunia baru. (CHARLES COLSON, How Now Shall We Live?)


Kualitas Garam: Bercampur, Berbeda (Murni)

Pengalaman membuktikan bahwa meluasnya kekristenan tidak bersumber dari penginjil- penginjil profesional melainkan melalui orang kristiani awam yang kehidupan kekristenannya suci dan murni, dan mereka terbeban untuk bersaksi kepada orang- orang yang mereka temui di lingkungan kerja mereka misalnya: pekerja-pekerja batu bara, kulit, kain, dan orang-orang tidak terpelajar lainnya.
(KENNETH LATOURETTE, ahli sejarah gereja)


  • Tujuh bidang pengaruh (Loren Cunningham, Winning: God’s Way):

    1. Gereja, lembaga pelayanan kristiani

    2. Rumah Tangga, keluarga

    3. Pendidikan, sekolah

    4. Pemerintahan, politik

    5. Media

    6. Seni, hiburan, olah raga

    7. Bisnis, ilmu pengetahuan, teknologi


  • Tiga tindakan praktis:
    Tidak ada seorang pun yang dapat melakukan segalanya, tetapi setiap orang dapat melakukan sesuatu, dan dengan bersama-sama kita dapat mengubah dunia. (RONALD J. SIDER, Evangelicals for Social Action)

    1. Mengenal tempat dan panggilan kita di dalam tubuh Kristus


    2. Bergabung dengan anggota tubuh Kristus yang lain yang memiliki keterbebanan yang sama


    3. Berhubungan dengan kelompok tubuh Kristus yang lain untuk saling melengkapi dalam membawa seluruh Injil


Perenungan

Bidang pengaruh manakah yang mungkin menjadi keterbebanan Saudara?

1. Gereja, Lembaga pelayanan kristiani Ya / Netral / Tidak
2. Rumah Tangga, Keluarga Ya / Netral / Tidak
3. Pendidikan, Sekolah Ya / Netral / Tidak
4. Pemerintahan, Politik Ya / Netral / Tidak
5. Media Ya / Netral / Tidak
6. Seni, Hiburan, Olah raga Ya / Netral / Tidak
7. Bisnis, Ilmu Pengetahuan, Teknologi
Bidang lainnya:
Ya / Netral / Tidak

Bagikanlah dan jelaskan jawaban Saudara pada kelompok kecil.

Pikirkanlah penerapan dari tiga tindakan praktis untuk menjadi garam dan terang dunia:

  1. Mengenal tempat dan panggilan Saudara di dalam tubuh Kristus.

  2. Bergabung dengan anggota tubuh Kristus yang lain yang memiliki keterbebanan yang sama.

  3. Berhubungan dengan kelompok tubuh Kristus yang lain untuk saling melengkapi dalam membawa seluruh Injil.

Penerapan

Isilah kuesioner “Pengenalan Keterbebanan” sebagai persiapan pembahasan dalam pertemuan kelas yang akan datang.

Pelajarilah bacaan “Panggilan untuk Melayani” (Loren Cunningham, Last Days Ministries).

Berilah tanda pada bagian-bagian yang:

  • membuka wawasan atau memberi kesan mendalam
: !
  • mendorong respons doa atau penerapan
: =>
  • kurang dipahami atau menimbulkan pertanyaan
: ?

Bagikanlah penemuan Saudara pada pertemuan yang akan datang.

Ayat hafalan:

Bidangp.jpg